Jakarta - Panitia Pelaksana Asian Games 2018
(Inasgoc) menyatakan harga tiket upacara pembukaan, pertandingan
berbagai cabang olahraga hingga penutupan tidak akan berubah meski
banyak pihak yang menilai tergolong mahal.
Inasgoc mengaku Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah sudah
siap menggelar pesta olahraga terbesar di Asia pada 18 Agustus hingga 2
September mendatang. Namun sukses menjadi tuan rumah tidak saja dari
kesiapan infrastruktur, tetapi juga antusiasme warga untuk turut
terlibat dalam menyaksikan pertandingan.
Harga tiket menonton pertandingan Asian Games 2018 yang dipatok
Inasgoc dan Kiostix tergolong mahal minimal Rp 50.000 (untuk cabang
olahraga tertentu saja) dan rata-rata Rp 100.000. Bahkan pada beberapa
cabang bisa mencapai Rp 300.000 hingga Rp 600.000. Tingginya harga tentu
membuat warga enggan menonton karena tak terjangkau.
Dahsyatnya untuk harga tiket konser upacara pembukaan (opening ceremony) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (18/8), seharga Rp 750.000 sampai Rp 5 juta. Untuk closing ceremony di lokasi yang sama, Minggu (2/9), harga tiket mulai dari Rp 450.000 sampai Rp 5 juta.
Sekjen Inasgoc Eris Herryanto mengatakan penentuan harga tiket sudah
dipertimbangkan berdasarkan standar Olympic Council of Asia (OCA).
Penetapan harga yang ditentukan Inasgoc bersama Kiostix juga berdasarkan
survei yang berjalan selama ini di Tanah Air. Selama ini sudah ada
banyak pertandingan seperti sepakbola, badminton, voli dan cabor
lainnya.
"Ada tiga survei yang dilakukan oleh Inasgoc bersama Kiostix yakni
membandingkannya dengan harga tiket di Asian Games Incheon 2014
sebelumnya. Terus dilihat dari kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia
dan melihat potensi olahraga yang favorit di Indonesia. Dari itu semua
muncullah harga tiket. Namun semua itu berdasarkan standar OCA," ungkap
Eris ketika dihubungi SP, Sabtu (21/7).
Jadi, lanjut Eris, tidak akan ada perubahan harga tiket lagi, baik
untuk upacara pembukaan, penutupan, maupun harga tiket pertandingan di
semua cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2018, meskipun
banyak yang menyatakan keberatan karena tingginya atau mahalnya harga
tersebut. Semua tertera di situs https://www.kiostix.com/id/AsianGames2018.
Diakui, untuk tiket Asian Games 2018 bagi pelajar akan diberikan
secara gratis. Tiket akan dialokasikan sebanyak 20 persen dari total
semua jumlah kursi di venue pertandingan di semua cabang olahraga.
Inasgoc akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk
mengatur masalah tiket tersebut.
Direktur Ticketing Inasgoc, Sarman Simanjorang, menyatakan tiket
dibagi 2 jenis yakni harga lokal dan internasional. Hal itu wajar
diterapkan dalam event internasional seperti Asian Games. tentunya bila
dikurskan ke dollar, tentu akan lebih murah nantinya.
Menurutnya, perbedaan harga tiket tersebut didasarkan pada kartu
identitas atau nomor telepon pada saat pembelian tiket dengan sistem online.
Tiket internasional dijual 20 persen lebih tinggi ketimbang tiket
lokal. Penonton bila ingin membeli nantinya menunjukkan paspor dan
otomatis akan dikenakan harga internasional, termasuk juga dilihat dari
nomor handphone.
Untuk harga tiket sendiri, tentunya dinilai variatif karena
tergantung pada tingkat pertandingan dari babak kualifikasi, semifinal,
dan final. variasi harga tiket juga bergantung pada venue dan olahraga
apa yang hendak disaksikan.
"Kalau di Indonesia olahraga utamanya sepakbola, kemudian
bulutangkis, dan basket, kemudian voli, itu cabang olahraga favorit
atas, kemudian menengah itu ada renang, atletik. Jadi, kalau harga
sangat variatif, ya tergantung itu juga," kata Sarman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar